Jumat, 30 Desember 2016

Renungan

TANTANGAN
Saya banyak menangani kasus  yang berhubungan dengan terapi wicara selama saya menjadi terapis, alhamdulillah banyak yang berhasil walau tidak 100%, semua berkat ALLAH saya hanya sebagai pelantara. Bagi orang tua yang bingung kenapa buah hati mereka tidak kunjung mendapat hasil yang memuaskan/maksimal, lebih baik introspeksi diri terlebih dahulu apakah ada kesalahan yang sengaja atau tidak di sengaja yang kita lakukan terhadap individu maupun kelompok tertentu. Saya banyak bertemu dengan berbagai macam orang dengan watak dan karakter yang berbeda2, dan suatu ketika saya bertamu dengan seorang pejabat pemerintah, beliau sudah membawa buah hatinya ke banyak tempat mulai media medis hingga mejikkkkk, namun hasilnya sangat mengecewakan. Suatu ketika di pertemukanlah oleh ALLAH kami berdua dan membahas tentang buah hatinya, tentu saja saya kaget karena beliau sudah membawa buah hatinya kepada orang2 dengan gelar D, DR, dr, prof, dll. Ini adalah sebuah resiko apabila saya mengambil tanggung jawab untuk memberikan pelayanan terapi wicara karena gelar saya hanyalah DIII yang mana sangat rendah levelnya apabila dibandingkan dengan gelar yang lain. Dari pertemuan itu saya mengerti ALLAH memberitahukan pada saya, bahwa saya masih berguna untuk orang lain dan dapat memberikan manfaat maka dengan kekuatan yang diberikan ALLAH saya beranikan untuk mengambil tanggung jawab tersebut. Dan alhamdulillah berjalan seperti yang diharapkan, setalah kurang lebih terapi berjalan sekitar 8 bulan  anak ini sudah tidak membutuhkan bantuan saya, bahkan mampu menjuarai olimpiade sains di propensinya bahkan menempati peringkat ke tujuh se indonesia di jogjakarta, sekarang anak tersebut sudah kuliah dan saya mengucap syukur kepada ALLAH. Dari itu nama saya mulai dikenal mesyarakat luas dan berdampak pada penghasilan saya setiap harinya yang bisa dikatakan wowwww, namun saya sempat lupa diri dan lupa akan kekuasaan yang sebenarnya, saya bangga akan diri sendiri dan mengatakan sayalah yang menyembuhkan padahal semua itu dari ALLAH.
INTROSPEKSI DIRI
Beberapa tahun berjalan, hidup senang mergelimang harta dunia dan melupakan akhirat yang abadi, suatu ketika saya sakit yang tak kunjung sembuh, setelah di periksakan ternyata saya mengidap penyakit yang berbahaya(bukan penyakit menular) saat divonis oleh dokter saya hanya memiliki sisa hidup 2 tahun lagi. Setelah itu saya banyak merenung dan bertanya dalam hati kenapa? Apa salah saya? Kenapa harus saya yang mengalaminya?
saya mulai menyadari apa kesalahan saya selama ini! Ya ALLAH ampunilah dosa hambamu yang lalai ini dengan nama besarmu yang penyayang. Saya mulai berobat kesana kemari untuk penyembuhan namun tak ada hasilnya, sampai suatu ketika ALLAH memberikan kesembuhan yang tidak diketahui dari mana datangnya. Alhamdulillah segala puji dan syukur untuk sang penguasa sejati saya menyadari salah saya selama ini, saya mulai berhenti dari pemerintahan dan memberikan terapi seiklasnya tanpa memberikan tarif pelayanan bagi yang membutuhkan.